Wednesday, November 24, 2010

Kota Seni - Kota Sedih



Oke, mengapa gw bilang kota seni - kota sedih?

bukan karena acaranya yang sedih. melainkan membuat gw menjadi kesepian sejenak.

waktu itu gw jadi dokumentasi buat acara kota seni dan acara sempat terhenti karena hujan lebat yang mengguyur kampus UI Depok. Alhasil artis-artisnya tampil rada malem.
Gw inget banget waktu itu jam 10an kalo gak salah si Adhitia Sofyan tampil dengan lagu "galau" nya itu.


"I’ll be looking at my window seeing Adelaide sky.. Would you be kind enough to remember"

gw berdiri di samping panggung buat ngambil gambar dan kebetulisan emang stage ini kosong. Kebanyakan penonton dan para juru foto berada di depan. Pas banget si doi nyanyi dan bikin gw semakin galau, gw jadi kicep seribu kicep. Saat itulah gw ngerasa kesepian banget di mana kondisi lagi capek dan gak ada siapa-siapa di samping gw kecuali..........orang pacaran yang berdiri tepat di samping gw. Siaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal!!

Liat mereka yang mesra-mesra anget apalagi gerimis kan, bikin pengen gw kentutin aja tuh! mana di samping stage sepi lagi. bikin gw semakin sedih dengan kesendirian. gw cuman meluk-meluk si meong aja (kamera gw). hix hix T__T

Tuesday, November 9, 2010

On the Way..

Di mulai dengan aku yang bimbang...
diam dan hanya duduk di tempat




dan terkadang merasa bodoh untuk memasang topeng (?)




bahkan aku menghabiskan waktuku..
mungkin untuk yang kesekian kali
detiknya terus bejalan bukan?
tapi tidak dengan pikiranku..seakan sirna





lalu, apakah aku dapat menghentikan laju jarum panjang dan pendek?
(tidak..)


Soreku bicara dalam bisu



Hujan baru saja turun beberapa menit lalu. Aku duduk di bangku taman menikmati udara sore yang mulai cerah di antara dedaunan yang basah akan rintikan air. Sayup-sayup ku kurasa. Rambut ikalku berhembus pelan dan kembali ku menatanya tuk membuatnya rapi (kembali). apa yang kalian pikirkan ketika tau aku duduk di bangku taman ini? menunggu seseorang? Tidak. aku hanya duduk untuk menghela napas sore, rasa yang bisu, dan pikiran yang kelu. Raut wajah ku datar kawan, entah mengapa seperti mati rasa saja aku ini. ku harap ada pelangi datang untuk menemani ku sore ini dan ternyata ia tak hadir. Hanya angin memelukku dengan erat meski dingin. Apa yang membuatku demikian kosong? Tolonglah Tuhan, aku ini bukan makhluk lemah yang rapuh hanya karena masah sepele (kata siapa sepele ya? Hahaha)

Semua datang silih berganti seperti baju bekas dan baju baru. Ada yang baru dan ada yang dibuang. Persis sekali kan? Aah..aku tak ada ide lagi untuk memisalkannya. Meski ruwet ingin ku buatnya jadi singkat dan mudah dipahami. Tapi sepertinya jawabannya tetap tidak. selama berbicara mengenai manusia, ini semua serba tak pasti dan tak mutlak. Relatif dan dinamis — tak konstan.

Redup aku memikirkannya. Layaknya sang guru bertanya pada murid yang belum belajar. Jawabannya asal dan cenderung salah (biasanya begitu). Sungguh aku tak marah dengan kondisi yang demikian klise. Karena aku yang patut menyalahkan diriku sendiri. Menyalahkan aku yang begitu pasrah terhadap kondisi stagnan ini. hahaha!! (aku menertawakan diri ku sendiri. Kalian setuju?)

Bukankah ini semua adalah konstruksi pemikiranku sendiri? Bukankah aku yang menafsirkan semua ini? bukankah aku yang memahami ini semua? Bukankah hanya aku yang mengerti akan kondisi ku sekarang?

Oke, jadi tidaklah layak aku menyalahkan orang lain (memang tidak akan seperti itu – semoga). Rasa susah dan senang itu kan aku yang merasakan. Aku yang menafsirkan itu bernama “kebahagiaan” dan “kesedihan”.

Aku menghirup udara agak dalam dan merenggangkan otot sejenak. Baiklah, biarkan saja aku berkemelut dengan pikiran ku sendiri. Biarkan aku berbalerina bersama angin sore. Biarkan aku menjadi tontonan langit sore tak berpelangi. Biarkan aku menertawakan diri ku sendiri. Dan biarkan aku bercinta dengan soreku yang tak berujung…

Monday, November 1, 2010

Ting Tong





"Potret Wajah Kecil"

(Kota Palopo, Sulawesi Selatan 2010)
"kak..kak..foto dong!!" teriak seorang anak kecil dengan riang kepadaku. Tatapannya memberi sinaran seakan tertera tulisan "FOTOLAH AKU" di matanya. sesaat aku tersentak dan tersenyum kecil sembari mengarahkan fokus lensa ku kepada anak itu.
Entah gaya apa yang ia lakukan, tapi itu seolah berarti bagi nya untuk di abadikan sebagai foto. Spontan setelah ia melakukan 'pose' langsung berlari padaku dan berkata "kak! lihat! lihat! foto aku tadi mana?"

(Desa Margacinta, Garut, Januari 2010)
Hari - cerah. Aku menyiapkan kamera untuk mengambil beberapa potret pagi ini. Di tempat yang cukup asing bagiku dalam pelatihan penelitian, cukup membuatku kesulitan untuk beradaptasi awalnya. Saat aku keluar rumah, beberapa anak sudah berkumpul dan bermain. Untung saja aku sudah berkenalan dengan mereka sebelumnya. Meski aku lupa-lupa ingat. Awalnya mereka malu dan menunduk saat ku potret. Namun, beberapa menit kemudian mereka mulai terbiasa dan tersenyum.
(Desa Malangke, Sulawesi Selatan)
Kedatanganku pada sebuah desa yang sudah lama tak ku kunjungi selama 7 tahun lamanya, membuat ku sedikit terperangah dengan perkembangan desa ini. Jalanan sudah ada yang di beton dan listrik sudah masuk ke desa (meski tetap sering mati listrik). Saya tertuju pada seorang anak perempuan yang berusia kira-kira 12 tahun dengan keterbelakangan mental. Karena relasi antara ibu dan ayahnya yang begitu dekat, ia terlahir tidak normal. Ia belum bisa berbicara dan jalan tak sempurna. Saat ku potret dirinya, ia tersenyum bahkan tanpa dilakukan pendekatan terlebih dahulu ia sudah bisa berekspresi! Satu potret ternyata tak cukup baginya. Meski dengan isyarat, aku mengerti bahwa ia masih ingin di potret. Aku terperanjat menatap anak perempuan itu...

*

Senyuman, canda tawa, bahkan tatapan menyelidik dari seorang anak kecil begitu indah untuk dipotret. Generasi penerus bangsa itu harus tetap di bangun mental nya untuk terus maju dan berkembang. Sehingga mereka dapat berekspresi dan berpikir kreatif.
Wahai anak bangsa, berkaryalah....gapai cita mu tanpa batas..


Maret, 2010
20:15

Sunday, October 31, 2010

Fotoku


Haha..setelah memiliki kamera, gw iseng-iseng motret temen gw dan menjadikan mereka sebagai model.. :9

Tuesday, October 26, 2010

Lalu, apa yang Anda pilih?

Tersenyum lagak jatuh hati, menangis lantas tersakiti. Selingkuh, mendua, menyukai, lantas sakit lagi..oh, seperti nonton DVD saja yang telah diketahui awalan, klimaks, serta akhirnya. Pernah terlintas apakah lebih baik tidak menyukai siapa-siapa sehingga perasaan menjadi lebih stabil dan tidak labil sampai-sampai galau dengan beberapa pernyataan orang-orang twitter di malam hari. Terlalu menye-menye dan gak tau sampai kapan berakhir. Orang yang jomblo di tanya: “kapan punya pacar?” Udah punya pacar di tanya lagi: “kapan nikahnya?” udah nikah di tanya lagi: “kapan punya momongan?” selanjutnya, tanyakan saja pada saya: “kapan anda meninggal?”

Teringat oleh saya beberapa tahun yang lalu melihat teman yang benar-benar bersedih dan berpikir tidak akan menikah dan lebih fokus untuk urusan kerjanya nanti. Punya keluarga, teman, dan uang. Lantas? Apa lagi yang kurang? Bukankah itu sudah cukup? Gunakan saja uangmu itu untuk berlibur keliling dunia bersama kawan atau keluarga. Bukankah sudah merasa bahagia? Bahkan kalau anda sakit hati atau putus karena cinta, anda akan lari ke mana? Tentu saja, SAHABAT dan KELUARGA. Rite? (baiklah, kalau beberapa di antara pembaca merasa tidak setuju. sah sah saja itu)

Tak lama saya membaca tulisan seorang teman yang mengungkapkan bahwa: “Why should a woman wait , while a man choose ?”. Baiklah, mari merenung sejenak dan mengingat bahwa perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan memang tidak sebanding. Perempuan jadi berkesan pajangan indah yang bisa di raih bahkan dijadikan cadangan. Ketika dibeli cukup mahal harganya dan bila tak digunakan lagi bisa-bisa pecah dan sulit untuk kembali. Kalau pun maju, takut dibilang agresif. Kalau pun pasif, takut dijadiin cadangan. Loh loh? Jadi harus gimana doong?

Beberapa minggu yang lalu saya menghadiri pernikahan seorang teman di daerah Jakarta timur. Cukup sederhana namun hangat akan sapaan dan canda tawa. Bagaimana rasanya menikah itu? menyenangkan? Menggairahkan? Beberapa kawan yang menikah muda saya tanyakan pertanyaan ini. “menikah itu menyenangkan, ada yang memperhatikan” jawab temanku yang pertama. “yaa..kalo memang cocok ya menikah itu enak2 aja kok. Tapi selama belum menikah sebisa mungkin ya cari pengalaman.” Jawab temanku yang kedua. Jawaban-jawaban ini masih terasa semu rasanya. Entah hanya saya yang merasa demikian atau tidak (mungkin mereka menjawab demikian karena masih pengantin baru dan saya itu pikir itu jawaban yang wajar dan lumrah). Setelah menikah, lantas bagaimana kehidupan nanti? Apakah bakal sama kayak orang pacaran yang suaminya bakal jajan ke mana2? Ya emang sih, gak bisa di generalisasi kalo laki-laki akan melakukan hal yang sama. Tapi, beberapa case yang saya dengarkan dari “radio malam hari” gak jauh2 dari pereselingkuhan pasangan dalam rumah tangga. Kembali lagi: “gak ada yang bener2 sejati”

Single, in relationship, its complicated, married itu semua pilihan. Seperti status di sebuah jejaring sosial yang menurut saya adalah ruang publikasi efektif untuk memberitakan sebuah eksistensi seseorang. Well, saya tidak mau terlalu banyak bercuap-cuap terlalu jauh. Bagaimana pun juga, hidup itu memang adalah sebuah pilihan.

Wednesday, June 30, 2010

Rasa yang bisu

Aku tersenyum pahit saat menyatakan rasaku pada perempuan itu. Bukan karena ia tak suka aku, bukan pula karena caraku mengucapkan perasaan dengan perkataan yang salah. Matanya yang lembut berselimut genangan air mata kian membahasai pipi. Betapa perihnya saat ia mendengar “aku sayang kamu Flo.”

*

Bila dikatakan penggemar terberat, aku lah fans setianya yang bersedia melakukan apa pun. Perempuan berambut pendek itu bagaikan sel yang memenjarakan hatiku. Tubuhnya yang mungil menceriakan gairahku untuk terus tersenyum—layaknya semangat yang terus mengalir di urat nadi. Dua tahun sudah aku memujanya—tepatnya sejak umurku menginjak 15 tahun. Ia terus membuatku berpikir dan terus berpikir, bagaimana aku dapat memilikinya. Mendekatinya saja aku tak bernyali! Bibir tipisnya menghasilnya senyuman indah—Flo Richie. Nama yang kian membuatku hampir menggila.

*
“Ray! Udah tau belum? SI Flo udah jadian sama Kay.” Ujar kawanku sembari menepuk pundakku yang kian memberat. “hey Ray, elo baik-baik aja kan? Udahlah, cari cewek lain aja!” Lio berusaha menghiburku. Ia tahu bahwa aku amat memuja Flo. Aku menghela napas panjang dan berusaha ini hanyalah candaan belaka.


*

Aku membenamkan diri di tengah bantal-bantal empuk. Pikiranku melayang dengan apa yang telah dikatakan Lio. Flo telah menemukan seseorang yang tepat di dalam hidupnya! Aku hanyalah pecundang yang dapat melihatnya dari jauh. Paling tidak, aku hanya membantunya mengerjakan tugas layaknya pertemanan biasa, layaknya tidak ada rasa dalam hatiku. Bersikap biasa padahal debaran jantung kian cepat ketika berada di sampingnya. Andai aku bisa mengungkapkan perasaanku dengan berani—andai saja.


*

Menjelang kelulusan, aku mendengar kabar bahwa Flo tidak lagi menjalin hubungan dengan pria itu. Betapa leganya hatiku saat mengetahui bahwa kabar itu bukanlah gosip belaka! Saat acara kelulusan, ku sapanya dirinya.
“hay Flo!” sapaku sembari tersenyum.
“Hai Ray!!! Kita udah lulus sekarang. Ketika kuliah nanti, kita akan sibuk dengan urusan masing-masing. Tapi gw harap kita masih bisa kumpul bareng lagi.” Ujar Flo dengan nada sedih. Aku menatap matanya. Sungguh indah! Saat ku jabat tangannya, di situlah sesuatu terbesit di dalam benakku. Agak gila mungkin, tapi aku bersedia melakukan ini demi Flo!

*
Usai kelulusan SMA, aku mencari tahu tempat kuliah Flo dan jurusan apa yang ia geluti. Ya, aku akan berada di sampingnya dengan cara yang berbeda. Aku akan menjadi orang yang paling dekat di banding dulu. Aku yakin itu!

*
Seperti dengan apa yang aku rencakan sebelumnya, aku benar-benar menjadi orang yang paling dekat dengannya di bangku kuliah. Bahkan aku dapat bermain-main di kamarnya dan melihat suasana di dalamnya. Aku mengetahui apa yang tak di ketahui orang lain. Aku dapat memegang tangannya tanpa rasa takut dan rasa janggal. Ia juga nyaman bersamaku. Oh, indahnya dunia!

*
Waktu berlalu dengan cepat bersamanya. Itulah yang aku rasakan sebenarnya. Aku berpikir sejenak bahwa ia harus mengetahui apa yang aku rasakan. Betapa aku sangat memujanya saat kami mulai masuk di bangku sekolah. Ya, harus kuungkapkan rasa ini segera!

*

Aku bertemu janji dengannya di sebuah taman kota yang sangat indah. Bunga yang segar dan aroma rumput yang tak biasa karena musim berganti dengan sempurna kawan!—itu menurutku. Agak tegang rasanya, pertama kalinya aku mengungkapkan perasaanku dengan amat sangat jujur. Hubungan kami sekarang sangat lah dekat. Beda jauh dengan yang dulu. Aku melirik jam tangan dan melihat ia sudah datang di ujung jalan itu. Ia mendekatiku perlahan sembari tersenyum dan membuat debaran ini semakin kencang. Flo duduk di sampingku dengan penuh tanya, mengapa aku memintanya bertemu di tempat seperti ini. Di mana banyak pasangan sejoli duduk bersama menghabiskan waktu berdua.
“jadi, untuk apa kita ke sini?” Tanya Flo dengan wajah manisnya.
“hmm…gini Flo” ujaku terbata-bata, bingung harus memulai dari mana. Tiba-tiba ia memegang tanganku.
“kalo ada sesuatu ayoo di ceritakan.” Ungkapnya dengan rasa ingin tahu. Entahlah, aku bingung harus mengatakan apa.
“hmm…aku sayang kamu Flo!” aku berkata dengan cepat. Flo terdiam sejenak.
“apa? kamu gila ya?” kening Flo berkerut.
“Flo, aku Ray. Temen SMA kamu dulu..”
Flo bingung dan kanget. Wajahnya kalut sesaat setelah mendengar ucapan ku barusan. Bagaimana tidak? Karena aku bukanlah dalam bentuk Ray yang sesungguhnya. Seseorang yang berada di hadapan Flo saat ini adalah bentuk penyamaranku sebagai perempuan. Ku ganti bentuk fisikku menjadi perempuan. Bahkan suaraku seperti perempuan sesungguhnya. Cukup beresiko untuk mengganti fisik menjadi perempuan, tapi itu kutempuh demi menjadi sahabat perempuan Flo yang paling dekat. Karena dengan cara itulah, aku dapat membiasakan diri untuk dekat dengannya, sekaligus memberanikan diriku untuk mengungkapkan perasaanku.
“ini cara kamu untuk mengungkapan semuanya? Ini cara kamu untuk mendekati aku?”Tanya Flo bergetar.
“maafkan aku Flo, karena..karena..aku merasa tidak pernah menjadi orang yang spesial bagi kamu. Karena itu, aku berusaha sekuat tenaga.” Aku melihat Flo menitikkan air mata.
“kenapa kamu begitu bodoh? Kamu tidak perlu berusaha sekuat tenaga! Karena sesungguhnya, kamu pernah menjadi orang yang spesial untuk aku! Tapi kamu tidak menyadari itu. Sungguh, aku pernah menyayangi kamu. Tapi ku pikir, aku hanyalah teman biasa bagi kamu!”

Aku diam dengan tangan gemetaran. Mengapa aku tak menyadari hal itu sedari dulu? Mengapa aku begitu bodoh untuk melakukan ini semua? Suasana hentak menjadi bisu..antara aku dan Flo, tak dapat berucap lagi. Yang terdengar hanyalah isak tangis yang gamang.

Tuesday, January 5, 2010

TIPS LULUS PTN (Perguruan Tinggi Negeri)

Teman-teman yang mau ikutin ujian masuk perguruan tinggi, baik itu SIMAK, UMB, atau pun SNMPTN tentunya harus punya strategi nih, gimana caranya supaya bisa lulus di universitas yang udah diincar. Nah, gw di sini bermaksud untuk memberikan beberapa tips:
  1. Rajin-rajin latian soal (Kalo perlu yang edisi 10 tahun)
  2. Ikutin try out dan liat hasilnya apakah sudah sesuai dengan passing grade jurusan yang di tuju atau belum. Jangan terlalu maksa juga, liat realita nilai kalian yang sesuai dengan passing grade nya juga..
  3. Terus menyemangati diri dan optimis bakal lulus
  4. Doa (ini nih, yang mujarab. Minta doa ortu, keluarga, dan temen-temen)

Untuk temen-temen yang keberhasilannya tertunda dan pengen ngulang taun depan, terus semangat dan berjuang. Memang ada orang yang kelulusannya tertunda. Gw aja dulu ikut ujian sampe 5 kali. Ujian ke 6 baru lulus. Mulai dari SIMAK, UMB, SNMPTN semua gw ikutin. Pokoknya, semangat buat semua temen-temen yang mau ikutin ujian. Okeeeeh!!!! semangaaattt...!!

Friday, January 1, 2010

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK


BERBAGAI PENDEKATAN

DALAM ILMU POLITIK

Ilmu politik mengenal beberapa pendekatan. Beberapa di antaranya ialah:

· Pendekatan legal/intutisional

· Pendekatan perilaku

· Pendekatan Neo-Marxis

· Teori ketergantungan ( Dependency Theory)

· Pendekatan pilihan rasional (Rational Choice)

· Pendekatan Intutisional Baru

* Pendekatan legal/ Instutisional

Dalam pendekatan ini, negara menjadi fokus pokok. Bahasan tradisional menyenagkut antara lain sifat dari undang-undang dasar, masalah kedaulatan, kedudukan, dan kekuasaan formal serta yuridis dari lembaga-lembaga kenegaraan seperti parlemen, badan eksekutif, dan badan yudikatif. Bahasan ini bersifat statis dan deskriptif daripada analitis, dan banyak memakai ulasan sejarah. Pendekatan ini bersifat normative (yaitu sesuai dengan ideal atau standar tertentu) dengan mengasumsikan norma-norma konstitusional yang formal.

Kelemahan dari pendekatan ini:

Kurang memberi peluang bagi terbentuknya teori-teori baru.

* Pendekatan perilaku

Sebab-sebab kemunculan pendekatan perilaku:

1) Sifat deskriptif dari ilmu politik dianggap tidak memuaskan karena tidak realistis dan sangat berbeda dengan kenyataan sehari-hari.

2) Ada kekhawatiran bahwa jika ilmu politik tidak maju dengan pesat, ia akan ketinggalan dibanding dengan ilmu-ilmu lainnya.

3) Dikalangan pemerintah Amerika telah muncul keraguan mengenai kamampuan para sarjana ilmu politik untuk menerangkan fenomena politik.

Salah satu pemikiran pokok dari Pendekatan Perilaku adalah mempelajari perilaku (behavior) manusia karena merupakan gejala yang benar-benar dapat diamati.

Pendekatan ini tidak menganggap lembaga-lembaga formal sebagai titik sentral atau sebagai aktor yang independen, tetapi hanya sebagai kerangka bagi kegiatan manusia.

Penganut pemikiran ini meneliti tidak hanya perilaku kegiatan manusia, melainkan juga orientasinya terhadap kegiatan tertentu seperti sikap, motivasi, persepsi, evaluasi, tuntutan, harapan, dan sebagainya. Pendekatan ini cenderung untuk bersifat interdisipliner. Ia tidak hanya mempelajari factor pribadi, tetapi juga faktor-faktor lainnya seperti budaya, sosiologis, dan psikologis.

Kelemahan dari pendekatan ini:

Pendekatan ini terlalu steril karena menolak masuknya nilai-nilai (value-free) dan norma-norma dalam penelitian politik. Lagipula, pendekatan ini tidak peduli atau buta terhadap masalah-masalah sosial yang gawat seperti konflik dan pertentangan-pertentangan pada saat itu yang mengguncangkan masyarakat. \

* Pendekatan Neo-Marxis

Para penganut pendektan ini digambarkan sebagai kelompok-kelompok kecil yang teridiri dari cendikiawan yang mendapat inspirasi dari tulisan-tulisan Marx.

Ada dua unsur pemikiran Marx yang bagi mereka sangat menarik:

1) Ramalannya tentang runtuhnya kapitalisme yang tidak terelakkan.

2) Etika humanis yang meyakini bahwa manusia pada hakikatnya baik, dan dalam keadaan tertentu menguntungkan akan dapat membebaskan diri dari lembaga-lembaga yang menindas,menghina, dan menyesatkan.

Fokus analisis Neo-Marxis adalah kekuasaan serta konflik yang terjadi dalam negara. Kaum Neo-Marxis memperjuangkan suatu perkembangan yang revolusioner serta multi-linier untuk menghapuskan ketidakadilan yang membentuk tatanan masyarakat yang, menurut mereka, memenuhi kepentingan seluruh masyarakat dan tidak hanya kepentingan kaum borjuis.

Kelemahan pendekatan ini:

Salah satu kelemahan yang melekat pada golongan Neo-Maxis adalah bahwa mereka mempelajari Marx dalam keadaan dunia yang sudah banyak berubah.

* Teori Ketergantungan (Dependency Theory)

Teori ketergantungan adalah kelompok yang mengkhususkan penelitiannya pada hubungan antara negara Dunia Pertama dan Dunia Ketiga.

Yang menarik dari tulisan-tulisan kalangan pendukung Teori Ketergantungan yang pada awalnya memusatkan perhatian pada Negara-negara Amerika Selatan adalah pandangan mereka yang membuka mata kita terhadap akibat dominasi ekonomi ini. Ini bisa dilihat dari membumbungnya utang kesenjangan sosial-ekonomi dari pembangunan di banyak negara Dunia Ketiga.


* Pendekatan pilihan rasional (Rational Choice)

Pengikut pendekatan ini percaya bahwa kita dapat meramalkan perilaku manusia dengan mengetahui kepentingan-kepentingan dari aktor yang bersangkutan. Optimalisasi kepentingan dan efisiensi merupakan inti dari Rational Choice.

Kelemahan dari pendekatan ini:

Dianggap tidak memerhatikan kenyataan bahwa manusia dalam perilaku politiknya sering tidak rasional, bahwa manusia sering tidak mempunyai skala refrensi yang tegas dan stabil, dan bahwa ada pertimbangan lain yang turut menentukan sikapnya, seperti faktor budaya, agama, sejarah, dan moralitas. Tindakan manusia terinspirasi oleh apa yang baik dan apa yang mungkin. Kritik lain ialah bahwa mementingkan kepentingan sendiri cenderung secara tidak langsung mengabaikan kesejahteraan orang lain dan kepentingan umum, dan seolah-olah mengabaikan unsur etika. Lagi pula skala refrensi manusia dapat saja berubah sepanjang masa.

* Pendekatan Intutisional Baru

Institusional Baru melihat institusi sebagai hal yang dapat diperbaiki kea rah suatu tujuan tertentu, seperti misalnya membangun masyarakat yang lebih makmur. Usaha ini perlu ada semacam rencana atau design yang secara praktis menentukan langkah-langkah untuk tercapainya tujuan itu. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana organisasi institusi itu, apa tanggung jawab dari setiap peran dan bagaimana peran dan institusi berinteraksi.

Institusi adalah organisasi yang tertata melalui pola perilaku yang diatur oleh peraturan yang telah diterima sebagai standar. Bagi penganut ini, pokok masalah ialah bagaimana membentuk institusi yang dapat menghimpun secara efektif sebanyaj mungkin preferensi dari para actor untuk menentukan kepentingan kolentif. Perbedaannya dengan Instutisional yang lama ialah perhatian Instutisional Baru lebih tertuju pada analisi ekonomi, kebijakan fiskal dan moneter, pasar dan globalisasi ketimbang pada masalah konstitusi yuridis.